Kamis, 12 Maret 2015

Mengenal Powerbuilder

Apa itu Power Builder?
Power Builder adalah develoment tools untuk membuat sebuah aplikasi dengan metode Rapid Aplication Development, yaitu metodologi pengembangan aplikasi dengan cepat secara visual, powerfull dan paling mudah digunakan, sehingga Power Builder tergolong CASE-Tools (Computer Aided Software Engineering tool) yaitu alat untuk mempercepat pekerjaan karena sebagian pekerjaan programmer dilakukan oleh alat ini. Menurut tingkatan generasi-nya, Power Builder dikategorikan sebagai bahasa pemrograman tingkat ke-4 (4GL) karena sudah menerapkan bahasa yang dapat dimengerti oleh manusia dan berbasis visual. Tipe aplikasi yang dapat dibuat dengan menggunakan Power Builder antara lain: Client - Server, N-Tier Application & Web Application. Dasar pemrograman Power Builder adalah Object Oriented Programming (OOP) yang memiliki karakteristik Inheritance, encapsulation & Polymorphism. Di Indonesia sendiri perkembangan Power Builder hampir tidak pernah terdengar. Padahal teknologi yang dimiliki tidak kalah atau bahkan lebih unggul. Buku berbahasa Indonesia yang mengulas tentang Power Builder sendiri dipasaran terbilang cukup langka apalagi e-book. Power Builder memiliki lingkungan pengembangan aplikasi berbentuk grafikal. Programmer dapat mendesain antarmuka (interface) seperti Form entri data, Window Dialog, Menu, Laporan dan sebagainya secara grafis dari objek / kontrol yang sudah di sediakan, cukup dengan melakukan drag and drop. Selanjutnya atribut / properti masing - masing objek dapat diatur sendiri, seperti posisi, ukuran, teks, warna, jenis huruf dan sebagainya.Programmer dapat menambahkan kode program pada setiap objek agar aksinya dilakukan pada kondisi yang tepat. Power Builder mendukung database interface standar: ODBC, JDBC, OLE DB, serta memiliki beberapa native databse interface yang memungkinkan pengaksesan langsung ke databse-database tertentu seperti Adaptive server, MS SQL Server, Oracle, dan Informix.


Mengapa harus Power Builder ?

Apa menariknya PowerBuilder hingga pantas dicintai? Banyak. Sebagai tools yang “sangat OOP”, PowerBuilder memiliki banyak kelebihan khusus. Bagi yang terbiasa bermain dengan structural programming, menggunakan PB akan serasa berada di dunia yang berbeda. Semua komponen, baik bagian luar maupun jerohan dalamnya, adalah object. Karenanya, pemrograman dalam PB adalah full event-driven programming. Berikut adalah sebagian dari sejumlah alasan, mengapa PowerBuilder layak untuk dicintai.
Simple Code
Jika Borland Delphi menggunakan bahasa PASCAL, dan VB menggunakan bahasa BASIC, maka PowerBuilder menggunakan pendekatan scripting yang disebut PowerScript. Dalam PB, kita tak akan terlibat dengan koding panjang, kecuali ada alasan yang sangat khusus untuk itu. Umumnya koding cukup singkat dan benar-benar menempel dalam object. Resikonya, jika object dihapus, ya jangan berusaha mencari di mana scriptnya. Koding yang serba singkat tapi dengan impact yang ampuh inilah yang membuat PB memproklamasikan diri sebagai RAD (Rapid Application Development).
DataWindow Yang Hebat
Ini adalah “maskot”nya PB. Entah dapat wangsit darimana si pembuat PB sampai memikirkan untuk membuat object ini. DataWindow memang luar biasa peranannya dalam mempermudah pemrograman. Anda dapat menggunakannya untuk membuat rancangan laporan, sekaligus bisa juga anda pakai untuk merancang form entry yang friendly bagi user, DataWindow menjadi alat bagi anda untuk “menyentuh" database, memilih tabel, menunjuk field-field yang diperlukan, dan bagian akhirnya tinggal menata letak masing-masing field sambil menambahkan keterangan seperlunya. Anda bisa saja menarik user untuk duduk di samping anda, menanyakan apa yang ia inginkan, anda bisa menunjukkan field-field dalam tabel, sambil diselingi obrolan lain. Dan sim salabim! Dalam sekejap saat anda mem-preview, apa yang ia inginkan telah ada di layar.
Embedded SQL Dalam Script
Ini juga bagian dari ide cemerlang para pembuat PB yang patut diacungi jempol. Dengan fasilitas ini, programmer dapat meletakkan instruksi SQL –yang biasanya adalah bagian dari back end programming- di tengah-tengah script. Caranyapun mudah. Jika anda memang fasih SQL sekaligus hapal nama table dan column-nya bisa langsung anda ketik begitu saja. Tapi PB tidak mengharuskan itu. Dengan cara yang mudah, anda akan disuguhi visual diagram tabel yang bisa anda uthek-uthek sesuka anda, lalu semua yang telah anda lakukan akan dikonversi oleh PB menjadi SQL command. Enak bukan? Lalu bagian pentingnya adalah, nilai yang didapat dari SQL Command ini dapat anda tampung dalam sebuah variable, dan dapat dikenali di script. Jadi perintah SQL itu benar-benar menyatu dengan script programming yang anda buat.
Structure: Cara Jitu Melempar Banyak Nilai
PB memiliki object yang diberi nama Structure. Jangan pedulikan namanya jika itu membuat sedikit bingung. Pedulikan manfaatnya. Dalam object oriented programming, pasti dikenal semacam form, tempat programmer meletakkan object-objectnya. Di PB, form ini disebut dengan Window. Dalam OOP, kecuali form utama, setiap form selalu dibuka dari object yang lain. Artinya user action atau klik suatu object (menu item atau button) lalu form atau window akan terbuka. Sering juga ada keperluan membuka suatu window sambil melemparkan nilai. Masalah mulai muncul ketika yang dilempar bukanlah sebuah nilai tunggal tetapi sejumlah nilai. Makin tidak mudah ketika sekumpulan nilai ini ternyata tipe datanya beda-beda, misal ada yang numeric, string, dan tanggal. Tools lain biasanya menempuh dengan menyediakan banyak tempat untuk parameter. Jadi kita membuka form sambil menyebutkan sejumlah parameter. PowerBuilder menyelesaikannya dengan cara yang berbeda. Dengan object yang disebut structure keperluan lempar melempar banyak parameter ini jadi mudah. Anda tinggal buat suatu structure yang berisi desain sekumpulan data (seperti membuat virtual table tapi cukup nama dan jenis tanpa mendefinisikan ukuran data). Structure ini benar-benar berupa object tersendiri. Sebelum melempar ke window yang akan dibuka, masing-masing “field” di structure tadi diisi dengan data. Lalu Window baru dibuka dengan cukup melempar satu parameter saja, yaitu berupa nama structure tadi, walau di dalamnya mungkin berisi 10 data. Di Window penerima, parameter yang berupa structure tadi dapat ditangkap dan dipecah hingga keluar data aslinya. Parameter tunggal yang berisi banyak data ini oleh PB disebut sebagai “PowerObjectParm”.
Multi Database
PowerBuilder mendukung pemrograman dengan multi database. Bukan sekedar bisa membuat program dengan database yang berbeda, tapi dalam satu program bisa menggunakan langsung beberapa database dengan platform yang berbeda, jika anda mau. PB memiliki object yang disebut Transaction. Lupakan namanya, tapi object inilah yang mengatur koneksi anda dengan database. Satu object Transaction terhubung ke satu database, tapi dalam satu aplikasi anda bisa menggunakan beberapa Transaction Object. Anda tinggal mengatur kapan menggunakan database A, kapan ganti yang B, dengan mengatur Transaction Object yang anda gunakan. Secara default, PowerBuilder menggunakan transaction object standar yang disebut SQLCA (SQL Communication Area). Dalam kaitannya dengan dukungan multi database ini, PB juga memiliki object unik yang disebut Pipeline. Object ini dapat anda anggap sebagai pipa data, yang dapat anda gunakan baik pada saat design-time maupun run-time. Dengan Pipeline Object kita bisa mendefinisikan aliran data dari satu tabel ke table lain, bisa antar database yang beda jenis. Ini sangat membantu jika ada proses yang memerlukan transfer data antar tabel secara regular, sehingga dapat dilakukan secara otomatis.
Front-End Tools dengan Info Maker
Ini konsep yang cerdik. Hanya PB-lah –atau tepatnya si Powersoft dan Sybase- yang secara khusus men-design tools untuk front-end user agar terlibat dalam aplikasi. Dengan tools yang diberi nama Info Maker, maka user diberi kesempatan untuk membuat design report sendiri. Dan jika report yang dibuat user memang bagus dan perlu dipermanenkan, tinggal dicemplungkan dalam aplikasi untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Tak akan ada masalah, karena Info Maker pada dasarnya adalah DataWindow yang dicangkok dan hidup terpisah. Ide yang sederhana tapi cemerlang. Jadi user tidak hanya hadir untuk komplain kekurangan tapi juga terlibat dalam penyempurnaan secara langsung dengan membuat report sesuai kebutuhan. Mungkin development tools lain bisa saja melakukan, misal dengan menggunakan Crystal Report sebagai Front-End Tools. Tapi itu jelas suatu pemaksaan, atau paling tidak bisa saya tuduh sebagai ikut-ikutan.


*INI SAYA AMBIL DARI BEBERAPA REFERENSI
Thx.

1 komentar:

  1. wah senang sekali bisa menemukan penulis materi powerbuilder, yuk tengokin resource lain tentang powerbuilder di alamat www.pbdev.id tempat ngumpulnya developer powerbuilder indonesia, ada tutorial dan sample library yang bisa di download secara gratis

    BalasHapus